Rabu, 25 September 2013

kehamilan dengan PMS dan penyakit gangguan jiwa



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar belakang
Penyakit menular seksual  sampai sekarang ini, masih menjadi masalah kesehatan, sosial maupun ekonomi diberbagai Negara (WHO, 2003) Peningkatan insidens infeksi menular seksual dan penyebarannyan diseluruh dunia tidak dapat diperkirakan secara tepat. paling tidak insidensnya relative tetap, Namun demikian di sebagian besar Negara insidens penyakit menular seksual relatif masih tinggi. Angka penyebarannya sulit ditelusuri sumbernya, sebab tidak pernah dilakukan registrasi terhadap penderita yang ditemukan. Jumlah penderita yang terdata hanya sebagian kecil dari penderita sesungguhnya, (lestari, 2008)
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Menurut WHO (2009) terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea, chlamydia, syphilis, trichomoniasis, chancroid, herpes genitalis, infeksi human immodeficiency virus (HIV), yakni HIV dan syphilis, dapat ditularkan melalui darah dan jaringan tubuh, dari ibu ke anaknya selama kehamilan, (Manuaba, 2009)
Kehamilan membutuhkan pemeriksaan dan pemantauan yang bertujuan memberikan pelayanan antenatal yang berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan sedikitnya 4 kali selama hamil, bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya PMS dengan menanyakan dan periksa tanda dan gejala penyakit menular seksual (PMS) (standar pelayanan kebidanan,2001)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan (SPK). Yang dalam penerapannya meliputi 7T dan meningkat menjadi 10T  yakni, timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), ukur tinggi fuundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi Tetanus dan berikan tetanus bila diperlukan, pemberian tablet zat besi, tes laboratorium (rutin dan khusus), tata laksana kasus, dan temu wicara (Depkes,2009)
Salah satu standar pelayanan antenatal adalah pelayanan tes penyakit menular seksual dimana untuk mengetahui adanya treponema pallidum/penyakit menular seksual. Prevalensi PMS di Negara sedang berkembang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Negara maju. Di Indonesia sendiri angka kejadian PMS pada ibu hamil tahun 1994,adalah 58 %, 29,5% adalah infeksi genital nonspesipik, kemudian 10,2 % Vaginosis bacterial, kandidiasis vaginalis 9,1 %,gonorea 3,4 %,trikomoniasis 1,1% dan gonorea bersama trikomoniasis 1,1%. Penyakit menular seksual dapat menimbulkan kemtian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran premature, cacat bawaan(saefudin,2000)
Dampak PMS pada kehamilan bergantung pada organisme penyebab, lamanya infeksi dan usia kehamilan pada saat perempuan terinfeksi. Hasil konsepsi yang tidak sehat sering kali terjadi akibat PMS, misalnya kematian janin (abortus spontan atau lahir mati), bayi berat lahir rendah (akibat prematurityas, atau retardasi pertumbuhan janin dalam rahim), dan infeksi congenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonates dan retardasi mental).
Pada kehamilan dengan penyakit gangguan jiwa juga telah diketahui bahwa wanita hamil mengalami perubahan jiwa dalam kehamilan yang biasanya tidak seberapa berat dan kemudian akan hilang dengan sendirinya. Adakalanya diperlukan perhatian khusus atau pernyataan, kadang kadang terjadi penyakit jiwa (psikosis) dalam kehamilan. ini tidak mengherankan karena ovulasi dan haid juga dapat menimbulkan psikosis.

Penderita sembuh setelah anaknya lahir,akan tetapi dalam kehamilan berikut biasanya penyakitnya timbul lagi. eklampsia dan infeksi dapat pula disertai atau disusul oleh psikosis, selain itu psikosis dapat menjadi lebih berat dalam kahamilan. Ketidak matangan dalam perkembangan emsional dan psikoseksual. wanita yang tidak mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan mengalami depresi. jika depresi tersebut tidak segera diatasi dengan cara yang tepat maka akan timbul gangguan jiwa. wanita seperti ini harus mendapat perhatian khusus da intensif agar tidak terpengaruh pada janinnya. peran tenaga kesehatan disini sangatlah penting untuk memotivasi dan memberikan pengobatan karena kehamilan merupakan anugrah dari tuhan yang maha esa sehingga mencoba mengakhiri kehamilan termasuk dalam tindakan pembunuhan.

2.      Rumusan masalah
a.      Pengertian Penyakit Menular Seksual
b.      Macam – macam penyakit menular seksual
c.       Kehamilan dengan penyakit gangguan jiwa
d.      Batasan pelayanan kebidanan
3.      Tujuan
a.      Untuk mengetahui pengertian dari PMS
b.      Untuk mengetahui apasaja penyakit menular seksual
c.       Untuk mengetahui apa saja penyakit gangguan jiwa pada kehamilan
d.      Untuk mengetahui sampai dimana batas pelayanan kebidanan pada kehamilan dengan PMS dan kehanilan dengan gangguan jiwa


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang disebabkan  oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya.
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina). PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
Penyakit menular seksual reltif sering terjadi pada kehamilan , terutama pada penduduk perkotaan, prostitusi mewabah. Penapisan, identifikasi, edukasi dan terapi merupakan konmponen  penting pada perawatan prenatal wanita yang beresiko tinggi mengidap penyakit2 ini . penyakit menular seksual yang sering diperiksa adalah siflis, gonorea, klamidia, herpes, HIV, dan HPV.(Cunningham,2005).
Penyakit menular seksual adalah penyakit kelamin yang cara penularannya melalui hubungan kelamin.dulu penyakit ini dikenal dengan nama “venaral diseases” berarti penyakit Dewi cinta menurut versi yunani.
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan kelamin atau kontak intim ( Jan Tambayong,2000:195). Selain itu ada pendapat lain “Penyakit menular seksual sering terjadi selama kehamilan, khususnya dalam masyarakat kota karena penyalahgunaan obat dan prostitusi (Karwati, 2011:28).


B.      Macam – macam penyakit menular seksual
a.      Gonorrhea
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri diplokokus gram negative intrasel yaitu Neisseria Gonorrhoeae. Kuman ini bersifat tahan asam, tidak dapat bertahan lama di udara bebas, tidak tahan zat desinfektan.
gonorrhea.jpgGambaran kinik dan perjalanan penyakit pada perempuan berbeda dari pria. Hal ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan perempuan. Gonore pada perempuan kebanyakan asimtomatik sehingga sulit untuk menentukan masa inkubasinya.
Frekuensi kejadian tinggi pada wanita penderita gonore yang juga memiliki klamidia dan pada tingkat yang lebih rendah, Trichomonas. Wanita dengan Neisseria Gonorrhoeae juga sebaiknya menjalani penapisan terhadap adanya sifilis, karena keduanya memiliki prevalensi yang cukup tinggi pada populasi dengan resiko yang sama.
Infeksi tersebut dapat terjadi pada uretra, kelenjar skene, kelenjar Bartholin, vulva, vagina, serviks, endometrium, tuba falopii, ovarium, peritoneum, rectum, konjungtiva mata, mukosa mulut, dan persendian.
Infeksi gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP/PID) yang menyebabkan pembentukan jaringan parut tuba dan mengakibatkan kehamilan ektopik atau menyebabkan wanita menjadi tidak subur.
Angka kejadian pada ibu hamil dan masyarakat tidak diketahui karena tidak semuanya memeriksakan diri. Infeksi gonorrhea pada kehamilan tidak menimbulkan kelainan kongenita, tetapi menyebabkan infeksi terutama pada mata dan menimbulkan konjungtivitis blnorrhea dan dapat menyebabkan kebutaan jika pengobatannya terlambat.
Infeksi gonore selama kehamilan telah diasosiaskan dengan pelvic inflammatory disease (PID). Infeksi ini sering ditemukanpada trimester pertama sebelum korion berfusi denga desidua dan mengisi kavum uteri
Pada tahap lanjut, Neisserioniria gonorrhea diasisiasikan dengan rupture membrane frematur, kelahiran premature, korioamnionitis, dan infeksi pasca persalinan. Oleh karena itu, untuk perempuan hamil dengan resiko tinggi dianjurkan untuk dilakukan skrining terhadap infeksi gonore pada saat datang untuk pertama kali antenatal dan juga trimestaer ketiga kehamilan. Dosis dan obat- obat yang diberikan tidak berbeda dengan keadaan tidak hamil.( Prawirohardjo dkk,2008)

Wanita dapat mengalami semua, beberapa, atau tidak sama sekali gejala-gejala berikut ini:
   Nyeri abdominal bagian bawah
   Uretritis dengan nyeri tekan, frekuensi urine, dan disuria
   Adanya rabas purulen dari kelenjar Skene atau Bartholini (Skenitis atau Bartholinitis)
   Penyakit Radang Panggul (PRP) akut pada wanita yang tidak hamil
   Riwayat adanya rabas vagina, metroragia, dan menoragia
   Rabas vagina yang berwarna kuning atau hijau, purulen, atau mukopurulen
   Demam
   Rasa sakit atau terjadi perdarahan saat berhubungan badan

Pada pria, tanda-tanda biasanya akan mulai terlihat 2-4 hari setelah pria berhubungan seks dengan seseorang yang sudah terinfeksi
  Keluar lelehan dari penis
  Rasa sakit/terbakar saat BAK
  Rasa sakit atau pembengkakan di Testis
  Tidak menunjukkan tanda-tanda sama sekali

Gonore dapat dicegah dengan tidak berhubungan seksual (anal, oral, dan vaginal) dengan orang yang terinfeksi dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Sebagai seorang bidan, kita harus menganjurkan klien untuk melakukan skrining terhadap infeksi gonore pada saat datang pertama kali antenatal dan juga pada trimester ketiga kehamilan. Kalau bisa setiap wanita hamil harus dites klamidia dan gonore. Jika tes menunjukkan dia positif salah satu dari kedua penyakit ini, maka dia dan pasangannya harus segera diobati. Namun jika mustahil bagi wanita untuk dites, dia dan pasangannya tidak menunjukkan gejala tanda-tanda infeksi, maka dapat langsung diberikan obat untuk pencegahan, meski anda tidak tahu pasti mereka terinfeksi atau tidak.

Cara mengobati Gonore yaitu
·        Suntikkan 250mg Ceftriaxone di otot (IM) 1 kali, atau
·        Berikan 400mg Cefixime diminum 1 kali

Wanita hamil yang terinfeksi klamidia atau gonore akan menularkan penyakit ini ke bayinya saat persalinan. Infeksi ini dapat menyebabkan infeksi mata yang menyebabkan kebutaan atau masalah paru-paru serius. Infeksi klamidia atau gonore di mata biasanya menyebabkan keluarnya lelehan kental kuning dari mata di bulan-bulan pertama. Untuk mencegah infeksi mata pada bayi, letakkan cairan antibiotik ke setiap mata bayi segera setelah bayi lahir.

Untuk  mencegah kebutaan pada bayi akibat infeksi klamidia dan gonore:
   Teteskan Eritromycin 0,5-1% di setiap mata bayi kira-kira 2 jam setelah lahir, atau
   Teteskan Tetracyclin 1% di setiap mata bayi kira-kira 2 jam setelah lahir, atau
·         Teteskan solusi 2,5% Povidon + Yodium di setiap mata bayi






b.      Penyakit sipilis
sifilis.jpg

Angka kejadian di Indonesia tidak diketahui dengan pasti karena penderita sifilis stadium primer tidak menimbulkan keluhan sehingga penderita tidak berobat. Infeksi sifilis berlansung tiga tahap dengan masa inkubasi 60 – 90 hari dan rata –rata 6 minggu (42 hari)  (Manuaba,2007)
Sifilis merupakan penyakit infeksi sitemik disebabkan oleh Treponema pallidum yang dapat mengenai organ tubuh, mulai kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf pusat dan juga dapat tanpa manifestasi lesi ditubuh. Infeksi terbagi atas beberapa fase, yaitu sifilis primer, sifils sekunder, sifilis laten dini dan lanjut, serta neurosifilis. Sifilis umumnya ditularkan lewat kontak  namun juga dapat secara vertical pada masa kehamilan. Pada kehamilan gejala klinik tidak banyak berbeda dengan keadaan tidak hamil.Tranmisi treponema dari ibu kejanin umunya terjadi setelah plasenta terbentuk utuh, kira – kira sekitar umur kehamilan 16 minggu,oleh karena itu bila sifils primer atau sdekunder ditemukan pada 16 minggu, kemungkinan untuk timbulnya sifilis congenital lebih memungkinkan.
Memang, sudah banyak pengobatan penyakin sifilis untuk pria namun jika Anda bisa memilih, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Anda tentunya tidak mau terjangkit penyakit yang mengerikan ini, bukan? Pola hidup sehat perlu diterapkan agar penyakit ini tidak mudah masuk dan terjangkit dalam tubuh Anda hingga merusak jantung dan otak Anda. Pola hidup sehat seperti apakah yang dimaksud itu? Dalam pencegahan penyakit sifilis, pola kehidupan sex yang sehat mesti sangat diperhatikan. Dengan cara mencegahnya, Anda tentunya tidak perlu repot-repot memikirkan pengobatan penyakit sifilis untuk pria.
 Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk system peredaran darah, syaraf, dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut.

Sifilis sering dikenal sebagai lues, Raja Singa. Sifilis merupakan penyakit infeksi sitemik disebabkan oleh bakteri yang berbentuk spiral atau spirochete yang disebut Treponema Pallidum yang dapat mengenai seluruh organ tubuh, mulai dari kulit, mukosa, jantung hingga susunan saraf pusat, dan juga dapat tanpa manifestasi lesi di tubuh.


 Infeksi terbagi atas beberapa fase, yaitu:

a)      Lesi Primer (Sifilis Primer)
Berupa tukak yang biasanya timbul di daerah genital eksterna dalam waktu 3 minggu setelah kontak. Pada perempuan, kelainan sering ditemukan di labia mayor, labia minor, fourchette, atau serviks. Gambaran klinik dapat khas, akan tetapi dapat juga tidak khas. Lesi awal berupa papul beindurasi yang tidak nyeri, kemudian permukaannya mengalami nekrosis dan ulserasi dengan tepi yang meninggi, teraba keras, dan berbatas tegas.

b)      Lesi Sekunder (Sifilis Sekunder)
Ditandai dengan malase, demam, nyeri kepala, limfadenopati generalisata, ruam generalisata dengan lesi di palmar, plantar, mukosa oral atau genital, kondiloma lata di daerah intertrigenosadan alopesia. Lesi kulit biasanya simetris. Treponema Paliidum banyak ditemukan pada lesi di selaput lender atau lesi yang basah seperti kondiloma lata.

c)      Sifilis Laten
Merupakan fase sifilis tanpa gejala klinik dan hanya pemeriksaan serologic yang relative. Hal ini mengindikasikan organisme ini masih tetap ada di dalam tubuh, dan dalam perjalanannya fase ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Kurang lebih  2/3 pasien sifilis laten yang tidak diobati akan tetap dalam fase ini selama hidupnya.

d)      Sifilis Tersier
Terjadi pada 1/3 pasien yang tidak diobati. Fase ini dapat terjadi sejak beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah fase laten dimulai. Treponema Paliidum menginvasi dan menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat, system kardiovaskuler, mata, kulit, serta organ lain. Pada sistem kardiovaskuler dapat terjadi aneurisma aorta dan endokarditis. Gamma timbul akibat reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap antigen T. Pallidum, lesi tersebut bersifat dekstruktif dan biasanya muncul di kulit, tulang, atau organ dalam.


Tanda dan gejala
Sifilis merupakan penyakit ganas yang bisa menjangkit tidak hanya wanita tetapi juga pria. Gejala-gejala yang dialami pria saat terkena penyakit sifilis hamper mirip dengan gejala yang dialami wanita yang terjangkit penyakit sifilis. Perbedaan gejala-gejala yang paling mendasar diantaranya pada tahap pertama, Chancre, secara otomatis akan muncul di penis.
Sementara itu pada tahapan yang kedua,luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan, dubur dan daerah lainnya pada tubuh akan bermunculan. Pada tahap ketiga dan keempat gejala yang bermunculan semakin banyak hingga akan merusak otak, jantung hingga tulang
Tanda dan gejala
Tahap primer : adanya luka pada vulva atau penis sangata nyeri, ulkus primer baik tunggal maupun kelompok, mungkin terjadi juga pada bibir, lidah tangan, rectum atau putting susu.
Tahap sekunder : yaitu 2 - 4 minggu setelah timbulnya ulkus sampai 2-4 tahun. Pasien merasa demam, sakit kepala, tidak nafsu makan, hilang berat badan, anemia, sakit pada tenggorokan, kemerahan dan sakit pada mata, kuning dengan atau tanpa hepatitis, sakit pada otot persendian dan tulang panjang. Pada umumnya tubuh lemah, kemerahan serta adanya condylomata pada rectum dan genitalia.
Pada tahap laten : 5 - 20 tahun tidak ada tanda-tanda klinik, sedangkan pada tahap lanjut yaitu terminal tidak diobati akan terlihat tumor / massa / gumma pada bagian tubuh, kerusakan pada katup jantung dan pembuluh-pembuluh darah, meningitis, paralysis, kurang koordinasi, parese, insomnia, binggung, dilusi, gangguan pikir dan bicara tidak jelas.

Pencegahan
Pencegahan Sifilis dilakukan untuk menghindari penyakit kelamin sifilis. Penyakit sifilis ini merupakan penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyebab penyakit kelamin sifilis ini adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum.
Infeksi Menular Seksual menyebar cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Baik jenis gonorrhea maupun sifilis. Penyakit kelamin sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual; tetapi, ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan oleh pria agar tidak terjangkit penyakit sifilis diantaranya adalah sebagai berikut:
-          Gunakan kondom saat berhubungan sex
-          Menggunakan kondom saat berhubungan sex sangat dianjurkan agar tidak tertular penyakit dari pasangan Anda
-          Berdiskusi dengan pasangan tentang sex yang aman
-          Berdiskusi dengan pasangan tentang sex yang aman sangat dianjurkan.Terbukalah pada pasangan dan pastikan mereka tidak melakukan sex dengan orang lain
Jujur dalam berhubungan khususnya saat ingin melakukan sex sangat dibutuhkan. Pasangan Anda serta Anda berhak tahu masa lalu masing-masing. Jangan lupa saat Anda melakukan hubungan dengan pasangan Anda, Anda harus memastikan bahwa pasangan Anda adalah pasangan yang setia dan begitupun Anda.
-          Batasi pasangan sex Anda
Ada orang yang mengatakan bahwa berlebihan itu kurang baik. Begitu pula dalam bercinta. Maka, sebelum Anda memutuskan untuk berhubungan sex dengan seseorang, pastikan bahwa pasangan Andalah yang akan menjadi pasangan Anda selamanya.
Jika anda aktif secara seksual, sebaiknya anda lebih memperhatikan pasangan anda. Orang yang sering berganti-ganti pasangan memiliki resiko tertular lebih besar dari pada mereka yang monogamus. Salah satu cara pencegahan terbaik adalah memakai kondom saat melakukan hubungan intim. Walaupun kondom bermanfaat untuk mencegah penularan berbagai penyakit  seksual, namun faktanya alat ini tidak sepenuhnya aman. Pilihlah kondom dengan kualitas terbaik yang direkomendasikan oleh banyak orang. Ingat, anda akan memerlukan banyak waktu untuk mengobati penyakit ini, jadi pencegahan jauh lebih baik.
Tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan ke dokter demi kesehatan Anda. Jika memang Anda memiliki masalah, dokter bisa membantu Anda.  
Meminta pasangan anda untuk melakukan tes medis sebelum melakukan hubungan. Jika anda sebegitu takutnya tertular sifilis, anda bisa meminta pasangan anda untuk check up. Walaupun kelihatan merepotkan, namun ini penting bagi anda yang ingin menjalani hubungan dengan pasangan anda, terutama jika kalian berdua sudah memutuskan untuk menikah. Jika kalian berdua dinyatakan bebas dari penyakit ini, maka anda tidak akan tertular jika mau taat dengan ikatan monogamus anda.
Melakukan cek up rutin. Ini juga penting anda lakukan untuk mencegah penyakit sifilis. Jika anda suka berhubungan tanpa pengaman, maka cek up adalah hal yang sangat penting. Wanita hamil juga perlu melakukan check up seperti ini agar tidak menularkannya ke bayi. Dengan injeksi penisilin ke dalam tubuh, bayi anda akan aman-aman saja dari penyakit ini. Pasien biasanya akan menjalani serangkaian tes yang disebut dengan STI.
Biasanya penyakit sifilis ditandai dengan munculnya tonjolan-tonjolan yang sangat jelas di bagian genital. Oleh sebab itu, jika anda mendapati gejala ini, jangan lanjutkan hubungan intim tersebut. Jangan juga menyentuh bagian ini karena anda bisa tertular. Jika sudah terlanjur, sebaiknya anda segera mencari pengobatan.
Sifilis dapat mempertinggi resiko terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan oleh lebih mudahnya  virus HIV masuk ke dalam tubuh seseorang bila terdapat luka. Sifilis yang diderita juga akan sangat membahayakan kesehatan seseorang bila tidak diobati. Baik pada penderita lelaki maupun wanita, spirochaeta dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rusaknya organ-organ vital yang sebagian besar tidak dapat dipulihkan.

Jika wanita menderita sifilis saat hamil, maka bayinya bisa lahir  premature, cacat, bahkan meninggal. Kalau bisa setiap wanita hamil harus tes darah untuk memastikan dia tidak terkena sifilis khususnya jika dia memilki luka di alat kelaminnya.
Penanganan
v  Pada Stadium I
diberikan Benzalin Penisilin dengan dosis total 4,8 juta unit secara IM berturut-turut 2,4 juta unit selama seminggu
v  Pada Stadium II
Diberikan Benzalin Penisilin dengan dosis total 6,0 juta unit secara IM 2,4 dan 1,2 juta unit selang seminggu
v  Pada Stadium III
Diberikan Benzalin Penisilin dosis total 9 juta unit, disuntikkan berturut-turut 2,4 dan 1,8 juta unit selang seminggu


Apabila pasien alergi penisilin :
·         Pada stadium I&II dapat diberikan tetrasiklin HCl dengan dosis 4x500mg /hari selama 15 hari
·          Pada stadium III diberikan tetrasiklin HCl dengan dosis 4x500mg/hari selama 30 hari                         







c.       HIV/AIDS
HUHUHUY.jpgAcquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistem kekebelan tubuh oleh infeksi Human Immunodeficiency virus (HIV)
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan secret vagina sebagian (75 %) penularan terjadi melalui hubungan seksual.
Diseluruh dunia, diperkirakan 30 juta orang ,telah mengidap infeksi HIV, sedangkan anak-anak diperkirakan sekitar 1,4-2 juta tertular dengan berbagai cara,sementara yang sedang menderita tidak dapat diobati dengan baik. Di Indonesia yang terletak diantar dua samudra dan dua benua, 245.000 orang telah mengidap infeksi HIV.tingkat infeksi pada perempuan hamil di Negara-negara Asia diperkirakan belum melebihi
3-4% , tetepi epideminya berpotensi untuk terjadi lebih besar.pada tahun 1999 The Institut Of Medicine (IOM) telah merekomendesikan pemeriksaan HIV untuk semua perempuan hamil sepengatahuan perempuan tersebut, disertai hak pasien untuk menolak.
Telah banyak bukti menunjukan bahwa keberadaan IMS meningkatkan kemudahan IMS dianggap sebgai kofaktor HIV. Oleh karena itu, upaya pengendalian infeksi HIV dapat dilaksanakan dengan melakukan pengendalian IMS.

C.      Kehamilan dengan gangguan jiwa

Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,perubahan  psikologi dan adaptasi seorang wanita yang pernah mengalaminya.sebagian besar kaum wanita  menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa yang khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.

Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi.konflik antara keinginan prokreasi ,kebanggaan  yang ditumbuhka dari norma norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri,hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat.
Hal tersebut bisa saja dapat terjadi dikarenakan :
ü  Kehamilan peristiwa yang sulit
ü  Ketidak matangan dalam perkembangan emosi dan psikoseksual
ü  Bayang – bayang rasa cemas dan takut akan hal-hal yang mungkin akan terjadi baik pada ibu maupun bayinya.

a.      Depresi
 Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya,tidak bersemangat,tidak ada gairah hidup,yang disertai dengan melemah nya kepekaan terhadap stimulasi tertentu,pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran dalam berkarir serta menganalisa.
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama halnya dengan depresi yang terjadi pada orang awam pada umumnya.dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak.dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri ,yang nantinya akan sangat berhubugan erat dengan kejdian depresi dan kecemasan dalam kehamilan.
Gangguan ini ditandai dengan perasaan muram,murung,kesedihan atau berkurangnya minat pada aktivitas.pasien kadang kadang dapat sarkastik,nihilistic memikirkan hal yang sedih .mereka juga dapat tegang,kaku,dan menolak intervensi terapeutik.gejala penyertanya adalah perubahan nafsu makan dan pola tidur,harga diri yang rendah,hilangnya energy dan penorongan dorongan seksual.

Seseorang dikatakan menderita depresi jika:
v  Keadaan emosi depresi /tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari,hampir setiap hari.
v  Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua
v  Hilangnya berat badan secara signifikan saat tidak melakukan diet
v  Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hamper setiap hari
v  Perasaan lelah atau kehilangan kekutan setiap har
v  Tidak berkonsentrasi,mengingat,atau mengambil keputusan
v  Pekerjaan dan aktivitas sehari hari terganggu
v  Hubungan calon  ibu dengan orang sekitarnya terganggu
v  Kondisi ibu mengncam keselamatan janin

Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
v  Factor organ biologis, karena ketidakseimbangan neurotransmitter diotak terutama serotonim
v  Faktor psikologis karena tekanan beban psikis,dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
v  Factor sosio lingkungan misalnya karena kehilngan pasangan hidup

Hal hal yang dapat mengakibatkan depresi selama hamil
v  Gangguan hubungan keluarga
v  Riwayat depresi baik diri maupun keluarga
v  Riwayat aborsi sebelumnya
v  Pengalaman yang stres
v  Adanya komplikasi dalam kehamilan
v  Riwayat KDRT atau trauma

Penatalaksanaan depresi dalam kehamilan
Cara menanggulangi depresi berbeda beda sesuai dengan keadaan pasien,namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling.dukungan dari orang orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan
v  Harus dihadapai dengan sikap yang serius dan mengerti
v  Hendaknya jangan menghibur, memberi harapan palsu, bersikap optimis dan bergurau, karena akan memperbesar rasa tidak mampu dan rendah diri


b.      Psikosa
Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas. suatu gangguan jiwa dengan khilangan rasa kenyataaan (sense of reality).
keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa adalah gangguan jiwa yang serius, timbul karena penyebab organic ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari hari sangat terganggu. psikosa ditandai  oleh perilaku regresif, hidup perasaan tidak sesuai, berkurangnya pengawasan terhadap impuls impuls serta waham dari halusinasi.
Pada umunya gejala psikosa tidak mampum melakukan partisipasi sosial, sering ada gangguan bicara, kehilngan orientasi terhadap lingkungan, aspek sosialnya membahayakan orang lain, diri sendiri, dan perlu perawatan rumah sakit.
Jenis jenis psikosa yaitu skizophrenia, dan paranoid. paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi sama dengan persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola berfikir makin kacau dan tingakah laku makin tidak normal.
Psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu :
1.      Psikosa fungsional    : faktor penyebabnya adalah terletak pada faktor kejiwaan disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan
2.      Psikosa organik         : disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh.

Tanda tanda psikosa:
·         Halusinasi
·         Sejumlah kelainan peilaku, sepeti aktivitas yang meningkat, gelisah, dan retardasi psikomotor.

Gejala psikosis adalah:

·      abnormal menampilkan emosi
·      kebingungan
·      depresi dan kadang kadang pikiran bunuh diri
·      kacau berpikir dan berbicara
·      kegembiraan
·      keyakinan palsu
·      salah persepsi
·      melihat, mendengar, merasakan, atau memahami hal hal yang tidak ada
·      berdasarkan ketakutan/kecurigaan

Menninger telah menyebutkan sindroma klasik yang menyertai sebagian besar pola psikosa:
Ø  Perasaan sedih,bersalah yang mendalam
Ø  Keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi,disertai pembicaraan dan motorik yang berlebihan.
Ø  Isi pikiran yang berlawanan,acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
Ø  Kecendungan membela diri atau rasa kebesaran
Ø  Keadaan bingung dengan  disorientasi dan halusinasi.
Ø  Psikosis adalah kondisi mental yang berat dimana terdapat hilangnya kontak dengan realiatas.

Gangguan jiwa yang dapat terjadi pada kehamilan antara lain:
·         Gangguan afektif pada kehamilan
·         Skizofrenia
·         Gangguan cemas menyeluruh
·         Gangguan panic

Pencegahan psikosa
Ø  Informasiakan kepada pasien tentng penyakit yang dialaminya
Ø  ANC rutin
Ø  Pemenuhan nutrisi
Ø  Aktivitas yang dilakukan
Ø  Latihan pernafasan
Ø  Senam hamil  

Penatalaksanaan psikosa
        Pengobatan tergantung pada penyebab psikosis.perawatan dirumah sakit sering kali diperlukan untuk menjamin keselamatan pasien.

penatalaksannan yang dilakukan:
-          Konsultasikan dengan dokter,psikiater,psikolog,dan tdengan tenaga kesehatan lainnya.
-          Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali dengan tenaga medis haus dengan kesabaran meyakinkan calon ibu bahwa peristiwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar.
-          Ajarkan dan berikan latihan latihan untuk dapat menguasai otot otot istirahat dan pernafasan
-          Hindari kata kata dan komentar yang dapat mematahkan semangat si ibu.
-          Hindari komentar suatu kasus dan gelak tawa
c.       psikoneurosa
Psikoneurosa  yaitu ketegangan pribadi terus menerus akibat adanya konflik dalam diri orang bersangkutan dan terjadi terus menerus orang tersebut tidak dapat mengatasi konfliknya, ketegangan tidak meresa akhirnya neurosis (suatu kelainan mental dengan kepribadian terganggu yang ringan seperrti cemas yang kronis, hambatan emosi, sukar kurang tidur, kurang perhatian terhadap lingkungan dan kurang memiliki energi).

Tipe neurotisme:
1.      Neurostenia,muncul sebagai efek kelelahan mental yang berkemban menjadi keluhan sakit sakit yang tidak jelas lokasinya.
2.      Hysteria,ditandai dengan kndisi ketidakstabilan emosi.konflik mentalnya diekspresikan melalui gejala fisik tertentu yang berpengaruh terhadap fungsi tubuh secara menyeluruh misalnya perempuan yang tidak berbahagia dalam perkawinannya akan mengungkapkan kepada suami.
3.      Hipokondriasis,keterpakuan terhadap kondisi kesehatan,maksudnya selalu ada bagian tubuh ang terasa kurang nyaman padahal penyakit yang diderita sebenarnya penyakit imajjiner.

      Penatalaksanaan psikoneurosa
                              
            Dalam psikoterapi,psikolog,konselor dan ahli terapis yag berusaha meyusun terapi psikologis ang beragam untuk pengobatan yang disesuaikan dengan kepribadian klien .penerapan metode dengan secara personal maupun group(perkelompok).psikiater berusaha mengkombinasi pengobatan medis dan psikoterapi secara bersamaan.perlu untuk diketahui bahwa tidak ada pengobatan jenis gangguan kecemasan ini hanya menggunakan  satu cara saja,dibutuhkan lebih kombinasi untuk menyembuhkan gangguan kompleks ini.





D.     Batasan Standar pelayanan kebidanan


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Saran


DAFTAR PUSTAKA
Klein, Susan. 2008. Panduan Lengkap Kebidanan. Palmall. Yogyakarta

Varney, Helen, dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Rukiyah, Ai Yeyeh. 2011. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). TIM. Jakarta